Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

DESAIN SINTESIS ASAM SINAMAT DAN MEKANISMENYA

Gambar
Senyawa organik yang memiliki rumus C6H5CH=CHCOOH atau C9H8O2 disebut dengan Asam Sinamat. Senyawa ini berupa kristal putih yang sedikit larut dalam air, dan larut banyak dalam pelarut organik. Asam sinamat juga memiliki sinonimdari asam trans-3-fenil-propenoat yang merupakan nama IUPAC dan asam trans-β-fenilakrilat yang merupakan nama trivial-nya. Asam sinamat banyak digunakan sebagai bahan baku kima , misalnya sebagai bahan baku untuk pembuatan ester metil, etil, benzil melalui rekasi esterifikasi. Selain dibuat secara sintesis asam sinamat juga teresterifikasi di alam dalam bentuk bebas seperti akar Rheum palmatum, Balsam peru dan lain-lain. Asam sinamat lebih baik disintesis dalam bentuk trans karena lebih stabil, sedangkan isomernya yang berbentuk cis, mempunyai nama asam allosinamat memiliki sifat yang tidak stabil karena dapat berubah menjadi bentuk trans. Sintesis asam sinamat dapt dilakukanmenggunakan berbagai reaksi antara lain Reaksi perkin dan reaksi knoevenagel. Tetapi ber

DESAIN SINTESIS ASPIRIN DAN MEKANISMENYA

Gambar
ASPIRIN Asam asetilsalisilat (asetosal) atau yang lebih dikenal dengan Aspirin merupakan sejenis obat yang merupakan turunan dari salisilat yang banyak digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (penurun demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin dapat dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan asam asetat dengan adanya katalis asam. Gugus fenol pada asam salisilat membentuk ester dengan gugus karboksil pada asam asetat. Namun, reaksi ini lambat dan memiliki hasil yang relatif rendah. Jika anhidrida asetat digunakan sebagai pengganti asam asetat, reaksinya jauh lebih cepat dan memiliki hasil yang lebih tinggi (karena anhidrida asetat jauh lebih reaktif daripada asam asetat).  Esterifikasi merupakan cara pembuatan Aspirin dimana bahan aktif dari aspirin yaitu asam asetat anhidrat atau dapat direaksikan dengan asama asetat glacial bila asam asetat anhidrat sulit untuk ditemukan. Kemudian menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai zat peng

Pembentukan Kerangka Karbon Dan Transformasi Gugus Fungsi

Gambar
struktur kerangka senyawa organik adalah serangkaian atom yang terikat bersama membentuk struktur esensial senyawa. kerangka dapat terdiri dari rantai, cabang dan atau cincin atom yang terikat. Salah satu reaksi pembentukan dalam ikatan karbon-karbon yang penting dalam kimia organik yaitu reaksi aldol dan merupakan contoh lain dari substitusi elektrofilik pada karbon alfa dalam anion enolat. Dalam bentuk umum melibatkan adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah  ꞵ -hidroksi, atau aldol.   Transformasi mendasar dalam reaksi ini yaitu dimerisasi aldehida menjadi beta-hidroksi aldehida dengan penambahan alfa C-H dari satu molekul reaktan ke gugus karbonil dari molekul reaktan kedua. karena sifat karbonion seperti enolat, mereka dapat menambahkan karbonil dengan cara yang sama seperti pereaksi grignard. agar reaksi ini terjadi setidaknya salah satu rekatan harus memiliki hidrogen α.  Aldol reaction mechanism step 1 : Enolate Formation step 2 : Nucleophilic attact

KONTROL KINETIKA DAN KONTROL TERMODINAMIKA DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

Gambar
Dari yang kita ketahui bahwa dalam sintesis kimia organi dikenal adanya kontrol kinetika dan kontrol termodinamika. yang dimana suatu hasil senyawa dapat dikatakan terkontrol secara kinetik adalah dengan menghasilkan produk yang irreversibel dan produk utama terbentuk dengan sangat cepat. sedangkan untuk kontrol termodiamika dihasilkan senyawa yang reversibel dan produk yang paling stabil.   Hasil potensial dari suatu reaksi biasanya dipengaruhi oleh dua faktor : 1. stabilitas relatif produk ( faktor termodinamika ) 2. tingkat pembentukan produk (faktor kinetik). Produk kinetik adalah produk yang terkait dengan penghalang energi terendah untuk pembentukannya (laju pembentukan produk). Produk termodinamika adalah produk paling stabil dengan energi terendah (stabilitas relatif produk) Perbedaan tersebut relevan jika produk A terbentuk lebih cepat daripada produk B karena energi aktivasi untuk produk A lebih rendah daripada produk B, namun produk B lebih stabil. Dalam kasus seperti itu, A